Apakah Bitcoin di September 2021 akan melanjutkan bullish run?

Cryptocurrency, Bitcoin tips, Indonesia.

Tiga alasan penting jika kamu berencana hodl ataupun trading!

Sejak kenaikan Bitcoin di 20 Juli 2021 dari harga USD 29.500 hingga USD 50.500 (sumber : Tradingview.com) 3 hari lalu yang merupakan area resistant. Banyak teman-teman trader dan investor bertanya apakah Bitcoin akan melanjutkan trend bullishnya?

Sebelum kita gali lebih dalam. Cryptocurrency adalah sebuah market yang memiliki volatilitas resiko yang sangat tinggi. Nama saya Yehezkiel dan saya bukan financial advisor. Saya membagikan tulisan ini bukan sebagai saran finansial trading atau invest. Tetapi sebagai edukasi untuk memperkaya bahan analisa teman-teman. Jika ingin terjun ke dalam Crypto, saya sarankan untuk mencari Financial Advisor atau orang-orang yang ahli di bidangnya. So, mari kita lanjut..

Berdasarkan trend dan history yang sudah terbentuk sejak trend Crypto mulai meningkat pesat di 2016–2017 di seluruh dunia jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, telah terjadi sebuah pola setiap bulan September dari tahun 2017-2020, Bitcoin akan koreksi ke bawah di bulan tersebut. Hal ini menjadi kekhawatiran di kalangan trader, influencer dan retailer yang baru saja pulih setelah FUD (Fear, Uncertainty, Doubt) dari berita-berita yang beredar dan kejatuhan besar di bulan Mei dan Juli. Apakah ini akan terjadi lagi di Q3 dan Q4 2021? Sebelum membuat kesimpulan ijinkan saya membagi beberapa bahan pertimbangan yang cukup besar dampaknya menurut saya pada Bitcoin.

Yang pertama adalah El Salvador. El Salvador adalah salah satu negara yang beberapa bulan lalu menjadi viral ketika Presidennya, Nayib Bukele memberitakan akan mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran di negaranya. Faktanya, hanya dalam waktu 5 jam saja RUU tentang penerimaan Bitcoin sebagai alat pembayaran diresmikan. Lalu kapan implementasinya? Dari El Salvador sendiri sudah mengeluarkan pengumuman bahwa pada tgl. 07 September 2021 Bitcoin secara legal diadopsi oleh negara yang berlokasi di Amerika Tengah tersebut.

Yang kedua adalah Lightning Network. Familiar? Sebelum membahas Lightning Network, saya akan sedikit membahas tentang Bitcoin. Sejak awal diciptakan oleh Satoshi Nakamoto, fungsi Bitcoin adalah untuk sistem peer to peer pembayaran secara electronic cash. Transaction Rate per Second (TPS) Bitcoin adalah 7 transaksi per detik. Ini banyak atau sedikit? Coba jika dibandingkan dengan TPS Visa, Visa sendiri bisa melakukan 1700 transaksi per detik. Jadi solusinya bagaimana? Sayangnya, dikarenakan Bitcoin adalah blockchain, maka sistem block speed dan block size tidak semudah itu untuk diubah itu tanpa mempengaruhi TPS. Untuk hal ini dibuatlah sebuah solusi untuk bisa menangani transaksi di luar Bitcoin network atau “off-chain” menggunakan Digital Wallet tanpa terkena biaya transaksi, yaitu Lightning Network. Creator Lighning Network adalah Thaddeus Dryja dan Joseph Poon, yang keduanya didukung oleh Blockstream dan mengerjakan proyek ini selama 2 tahun lalu selesai pada Ferbruari 2018 lalu. Sebagai informasi Lighning Network memiliki akar yang sama di dalam tulisan awal mengenai Bitcoin oleh Satoshi Nakamoto.

Tidak seperti layer 2 networks seperti pada Cryptocurrency lainnya, Lightning Network bukanlah blockchain. Jadi berapa banyak transaksi per detik yang bisa dilakukan oleh Lighning Network pada Bitcoin? Jawabnya adalah 25 juta transaksi per detik! Dan kecepatan ini masih bisa berkembang seiring perkembangan teknologi. Sejauh tulisan ini ditulis Lightning Network sudah diadopsi oleh pemain besar di dunia Crypto dan Crypto exchange seperti Kraken, OKEx, Paxful, dan Bitcoin Startup bernama Moon. Twitter CEO Jack Dorsey juga berencana untuk adopsi Lighning Network di Twitter atau Bluesky, lalu sebuah perusahaan asal Kanada bernama Liquid Fintech Corp akan menjadi Perusahaan terdaftar pertama untuk siap develop struktur Lightning Network, dan masih banyak lainnya yang sudah dan akan segera bergabung. Bahkan negara El Salvador juga sudah mengadopsi teknologi ini.

Yang ketiga, market cap growth. Buat teman-teman yang menyukai statistik. Bisa cek sendiri bahwa setiap tahunnya market cap Bitcoin hampir selalu meningkat. Faktanya yearly low sejak 2015 Bitcoin selalu meningkat dengan minimal 7% (2018–2019) hingga 700% (2020–2021). Satu digit peningkatan hanya terjadi 1 kali dalam jarak 7 tahun terakhir dan lainnya mengalami peningkatan minimal sekitar 20%. Salah satu yang mempengaruhi hal ini adalah supply uang yang beredar di dunia. Hingga saat artikel ini ditulis, market cap cryptocurrency sebesar USD 2 Trillion dibandingkan dengan USD 96 Trillion yang beredar di dunia. So, buat hodlers, ini kabar baik untuk jangka panjang.

Melihat perkembangan ini dari saya pribadi optimis melihat bahwa bullish Bitcoin hingga akhir tahun akan terus berlanjut. Kalaupun terjadi koreksi, hal inipun adalah sebuah hal yang wajar. Cryptocurrency masih dalam posisi early stages yang membutuhkan waktu untuk terus bertumbuh dan berkembang. Semoga dengan tulisan ini bisa membantu wawasan teman-teman dalam membuat sebuah keputusan dalam trading, hodling, atau yang masih termasuk dalam sangkuters.

Related posts:

Sexual fantasies are sacred. If you share them with someone who does not appreciate them, you may not enjoy them in the future. The rejection attaches itself to the fantasy — in a disturbing way…

Calling all Chihua community members! Today, we’ve got some exciting news to share with everyone on our new on-chain staking program. Staking is an essential part of DeFi that allows dedicated token…

Generative AI is creating a lot of excitement and anticipation around 3D asset generation. Game developers and studios, in particular, have long struggled with the challenges associated with 3D asset…