Infrastructure for being

Do not let the lag of a few days become the embodiment of your existence. Do not become down trodden because your day is suddenly coming to a close and you don’t have that ever alluring spark of life…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




HIDUP YANG TERBALIK

Politik juga mengalami nasib yang sama. Politik seharusnya merupakan tata

kelola untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi semua. Namun, ia

kini juga sudah terbalik. Politik menjadi ajang memperebutkan kekuasaan, guna

meningkatkan kekayaan pribadi.

Korupsi menggerogoti politik dari dalam. Kebohongan dan penipuan dianggap

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari politik. Orang curiga dan nyinyir

begitu berbicara soal politik. Politik telah kehilangan rohnya, dan menjadi arena

tinju kekuasaan antara orang-orang yang rakus dan ambisius.

Bidang kesehatan juga telah mengalami pembalikan. Bidang kedokteran

seharusnya membuat orang sehat, dan meningkatkan kualitas hidupnya. Yang kini

terjadi adalah sebaliknya. Orang justru dibuat ketergantungan dengan berbagai

obat, dan kemudian harus menjalani hidup yang penuh dengan penderitaan, karena

ketergantungan itu.

Banyak dokter yang memberikan nasihat palsu kepada pasiennya, guna

memperoleh keuntungan dari perusahaan-perusahaan obat yang membayar mereka. Penelitian-penelitian di bidang psikologi juga menyesatkan, dan justru membuat

orang semakin menderita secara batin dalam hidupnya. Uang dihamburkan

untuk berbagai penelitian, namun hasilnya justru malah menyakiti manusia. Yang

diciptakan bukanlah cara baru untuk meningkatkan kualitas hidup manusia,

melainkan justru penyakit-penyakit baru.

krisis adalah suatu keadaan, di

mana pandangan dan nilai-nilai lama sudah tidak lagi berlaku, namun nilai-nilai

baru belum diterima secara umum. Manusia pun hidup dalam situasi ”diantara”,

tanpa kepastian dan pegangan yang jelas. Yang perlu dilakukan adalah berusaha

untuk mencari sintesis dari semua kekacauan yang ada, yakni titik seimbang yang

nantinya akan menciptakan pandangan baru.

Melampaui Dualisme

Dunia kita memang berubah. Namun, dunia memang selalu berubah. Ia tidak

pernah tetap. Perubahan tata nilai tidak lagi bisa dipandang sebagai baik atau

buruk, benar atau salah, tetapi sebagai sebuah peristiwa yang melampaui penilaian-

penilaian semacam itu.

Berpijak pada kebijaksanaan Timur kuno, kita harus melihat dunia apa adanya,

yakni melampaui segala penilaian baik dan buruk yang bercokol di kepala kita.

Penilaian baik buruk itu sendiri berpijak pada sebentuk tata nilai yang dibentuk

pada satu masa, dan masa itu kini telah berubah. Apa yang benar kini dianggap

salah, dan apa yang salah kini dianggap sebagai sesuatu yang wajar, bahkan baik

untuk dilakukan.

Ada satu prinsip yang bisa kita pakai untuk menanggap situasi ”hidup yang

terbalik” ini, yakni sedapat mungkin mengurangi penderitaan yang ada, dengan

melihat peristiwa demi peristiwa yang terjadi secara jeli. Setelah penilaian baik-

buruk dan benar-salah dilampaui, hanya satu yang tampak, apakah ada penderitaan

yang dirasakan? Jika ada, apa akar penderitaan tersebut, dan bagaimana penderitaan

itu sedapat mungkin bisa dikurangi? Dua pertanyaan ini haruslah menjadi pemandu

hidup kita sekarang ini.

Saya menyebut pendekatan ini sebagai pendekatan pragmatis-radikal.

Pragmatis berarti pendekatan ini berfokus pada masalah yang ada di depan mata,

dan bagaimana penderitaan yang berada di sekitar masalah itu bisa dikurangi.

Radikal berarti pendekatan ini hendak membongkar akar (radix) penderitaan yang

melahirkan sekaligus menjadi akibat dari masalah yang ada. Pola berpikir ini bisa

digunakan untuk memecahkan berbagai masalah yang muncul, baik pada level

pribadi maupun sosial.

Pada akhirnya, tidak ada yang sungguh-sungguh baik dan sungguh-sungguh

buruk. Semua lahir dari keadaan-keadaan yang menciptakannya. Tidak ada yang sungguh-sungguh benar dan sungguh-sungguh salah. Semua lahir dari rasa sakit, dan akan menciptakan rasa sakit pula. Yang penting adalah bagaimana semua

ini bisa dilampaui dan diputus sampai ke akarnya, sehingga kita bisa menemukan kebebasan dan kedamaian, baik di hati, maupun di bumi.

Add a comment

Related posts:

Meiosis

Meiosis is the type of cell division by which gametes (eggs or sperm) are formed. It involves two divisions and results in four different daughter cells that have 23 chromosomes. This ensures that…

Set Your Goals

Remodeling your home can be a daunting task, but with the right planning, it can also be a rewarding experience. Whether you’re planning to remodel your kitchen, bathroom, or entire home, there are…

Defeat or Victory

Every day when i am at my bed in the night , I ask myself whether this is doing the right thing that i want in my life and the answer is always same “NO”. Then i feel Worried about my life about my…